“Hanya PKBM yang terakreditasi yang bisa mengeluarkan ijazah yang diakui. Kami terus mendorong agar PKBM-PKBM bisa segera mendapatkan akreditasi,” kata Haji Herman di sela kunjungannya ke SMA Negeri 1 Ciranjang, Selasa (11/2).
Dari sekitar 50-an PKBM di Cianjur, hingga pertengahan 2019 ada sekitar 12 PKBM yang sudah terakreditasi. Jumlah ini akan terus ditingkatkan melalui pemberian insentif bagi PKBM yang telah terakreditasi. Insentif yang diberikan angkanya bisa mencapai Rp100 juta di tiap PKBM.
Haji Herman juga memiliki rencana untuk membangun dan mendirikan PKBM-PKBM baru di tiap kecamatan di Cianjur. “Ini untuk mempermudah dan memastikan anak usia sekolah bisa mendapatkan pendidikan. Tak hanya lewat kelas formal, tapi juga kelas jauh, kelas terbuka, ataupun kejar paket,” kata Haji Herman.
Baca Juga :
SMK Berbasis Pesantren Jadi Model Pendidikan Unggulan
Enterprenur Day Di SMK Pertanian, Haji Herman: Pakai Produk Lokal
Kwarcab Cianjur : Seleksi Masuk IPB Bisa Jalur Prestasi Pramuka
Ratusan Peserta Meriahkan Pekan Perlombaan PMR KSR PMI Unit Unsur
Warga-warga yang telah berusia 25 tahun ke atas dan masih berpendidikan rendah juga didorong untuk berpartisipasi di PKBM terdekat. “Kalau ada di tiap kecamatan, warga jadi lebih mudah untuk mendapatkan pendidikan,” katanya.
Saat ini, RLS di Cianjur baru mencapai angka 6,9 tahun atau ada di kelas enam sekolah dasar hingga kelas tujuh sekolah menengah. Angka ini masih sangat kecil dan berpengaruh pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Cianjur yang masih tertinggal. [KC.08]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.