CIANJUR,[KC],-Sejak disosialisasikannya program “Sedekah itu Hebat” kepada siswa sekolah mulai TK hingga SLTA di seluruh Kabupaten Cianjur. Mendapat respon baik. Seperti murid SD Selakopi 1 dan 2 Cianjur begitu antusias ikut dalam kegiatan tersebut.
Bahkan Kepala Sekolah SD Selakopi beserta Guru di sekolah tersebut, meminta program yang dilaksanakan sejak pertengahan Januari lalu oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur tersebut bisa berkelanjutan. Apalagi ada kaitannya dengan pendidikan akhlak.
Kegiatan yang menggandeng Duta Baznas Cianjur yakni Sang Pengkisah Kak Mal (Muhammad Abdul Latief) itu, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Dinas Pendidikan Jawa Barat, dan Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur. “Advokasi dan dakwah mengenai sedekah perlu terus dilakukan, terutama kepada para siswa, agar para siswa menjadi terbiasa bersedekah,” kata Wakil Ketua IV Kepala Bagian SDM, Administrasi, Umum dan Humas Baznas Cianjur, H. Hilman Saukani.
Kebiasaan bersedekah, kata Hilman, harus diajarkan sedini mungkin, karena ini akan melatih siswa supaya tulus dan ikhlas saat melakukannya. Jadi bersedekah bukan cuma jadi kewajiban, melainkan datang dari kerinduan dalam hati siswa.
“Mengajari siswa bersedekah sejak kecil juga menjadi kesempatan baik untuk membantu siswa mengatur keuangannya. Sebab saat dewasa, ia harus mengatur sendiri pengeluaran dan pendapatannya,” papar Hilman.
Dengan mengajari bersedekah sejak kecil, lanjut Hilman, siswa pun mengembangkan insting untuk selalu menyisihkan pendapatannya untuk bersedekah, serta memiliki empati terhadap sesamanya yang kurang mampu.
Bahkan lebih dari itu, kata Hilman, para siswa akan menyadari bahwa harta yang dimilikinya bukan sepenuhnya milik mereka, akan tetapi ada harta hak orang lain yang harus disalurkan.
“Itulah kenapa kami memberi tema kegiatan di tiap-tiap sekolah ini adalah ‘Sedekah itu Hebat’. Alasan objektifnya, sedekah merupakan amalan yang dicontohkan Rasulullah Saw, dan memiliki beberapa manfaat dan keutamaan atau fadhilah. Selain itu, kita juga ingin mengkaji tentang studi sedekah yang dilakukan para siswa dalam setiap minggunya tanpa paksaan,” kata Hilman.
Sedangkan alasan subyektifnya, katanya lagi, sedekah sering kali dianggap selamatan atas hasil sesuatu, karena sebenarnya sedekah itu sangat luas tujuan dan amalannya. “Juga banyak orang yang tidak mengerti tentang keutamaan melakukan sedekah, khususnya di kalangan siswa-siswi,” ujarnya.
(Wawan Kusmiran).[KC.10]
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.