CIANJUR,-[KC] Dampak Virus Corona yang menghantui seluruh masyarakat Indonesia kini direspon dengan tindakan kebijakan para petinggi daerah seperti Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan yang tanggap langsung dengan memindahkan proses belajar sekolah di rumah untuk menghambat penularan Virus Corona sebagai bentuk pencegahan meluasnya COVID 19 yang ditemukan di china.
Di Kabupaten Cianjur, muncul wacana memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke rumah dengan metode jarak jauh.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin mengatakan memang ada wacana untuk belajar mengajar di sekolah dipindahkan ke rumah masing masing sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.
“Kami berpikiran bagaimana para pelajar ini aman dari virus Corona, karena kesehatan dan nyawa paling utama. Tapi kegiatan belajar mengajar tidak terhenti, salah satunya dengan cara memindahkan dari sekolah ke rumah,” kata Oting (14/3)
Oting menjelaskan, Kabupaten Cianjur merupakan daerah perlintasan dari Jakarta-Bandung maupun sebaliknya, sangat rentan terhadap orang luar yang singgah ke Cianjur tanpa diketahui mereka itu tertular atau tidak.
“Memang wacana meliburkan sekolah ini sedang kita bahas dengan para kabid, apalagi Cianjur itu sebagai kota perlintasan yang sangat rentan didatangi orang dari manapun,” jelasnya. Rencana besok Minggu Oting beserta kabid akan mengadakan rapat dadakan membahas proses belajar jarak jauh dan juga mengenai waktu serta durasinya. Lantaran banyak yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan.
“Insyallah besok sore sudah ada keputusan, karena harus memikirkan segalanya jika metode belajar mengajar jarak jauh ini dilaksanakan. Terpenting yang harus diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan pelajar di Cianjur,” tandasnya. Sebelumnya Disdikbud Cianjur telah mengeluarkan surat larangan mengadakan kunjungan wisata atau pendidikan ke luar kota, sebagai antisipasi penyebaran virus Corona. Ada beberapa sekolah yang terpaksa membatalkan, selain karena adanya surat dari Disdikbud, juga faktor utama kesehatan para pelajar di Cianjur.
Sama halnya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil yang hingga saat ini belum menentukan sekolah diluburkan atau tidak diliburkan sebagai upaya menekan penularan COVID 19.
Diberikan Tribun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut penutupan sekolah akan ditentukan besok.
Penutupan sekolah, lanjutnya, ditentukan hasil tes proaktif yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat per hari ini.
"Besok siang, kalau hasilnya ada yang positif, berarti ini menandakan virus beredar di orang-orang yang terlihat sehat," ujar Ridwan Kamil.
Bila ada hasil tes proaktif yang positif, Gubernur Jabar tersebut menyebut, baru akan dilakukan penutupan sekolah dan tempat publik lainnya.
"Kalau itu terjadi, baru penutupan sekolah dan lain-lain akan kami lakukan secara tersistematik," ujarnya [KC.07]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.