BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Tantangan dan Peluang Pemuda Menghadapi Corona

Penulis : Hasan Munadi, Anggota Ikatan Pemuda
Tarbiyah Islamiyah  Prop. Jawa Barat
SEJAK virus corona (Covid-19) mulai masuk Indonesia pemerintah terus berikhtiar untuk menanganinya hingga lahirlah  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Terlepas dari perdebatan yang ada, pro kontra yang terjadi dengan lahirnya peraturan tersebut hingga sampai saat ini korban dari virus corona terus bertambah sebagaimana data yang dapat dilihat situasi virus corona per hari minggu tanggal 05 April 2020 dari situs resmi Pusat informasi Covid-19 Kemkominfo RI bahwa yang positif sudah di angka 2.273 orang, yang sembuh 164 orang dan yang meninggal sudah masuk pada angka 198 orang. 

Sampai saat ini para medis dan tenaga medis sedang berjibaku mengobati dan menangani yang terjangkit positif, yang sembuh agar dapat mengisolasi diri terlebih dahulu agar terus sehat, dan yang sehat agar dapat tetap di rumah dulu dengan menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, juga menerapkan social distancing. 

Tantangan Pemuda
Dengan adanya serangan virus corona, pemuda yang notabene terlihat kuat segar bugar secara fisik karena masih usia muda, menghadapi tantangan untuk dapat keluar dari jeratan ganasnya kecepatan sebaran virus corona ini, sebagaimana yang disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di kantor BNPB Jakarta Timur, Minggu (22/03/2020) yang mengatakan bahwa pemuda menjadi kelompok umur paling potensial sebagai penyebar virus corona atau covid-19. 

Alasannya, pemuda memiliki kondisi fisik dan imunitas yang cukup baik dan lebih tidak memperhatikan social distancing. Menurutnya, dengan fisik dan imunitas baik itu, pemuda bisa jadi pembawa virus dan menularkannya kepada keluarga atau orang lain yang rentan. Hal ini menjadi tantangan untuk kaum muda agar dapat meminimalisir sebaran virus corona disamping tantangan lainnya seperti ketakutan dan kemalasan yang ada pada diri pemuda. 


Peluang Pemuda 
Berbeda dengan orangtua (lanjut usia) yang tergolong ke dalam kelompok rentan terinfeksi corona, kendati pemuda yang di cap dapat menyebarkan virus corona dan tidak terlihat gejala ini harus tetap menjaga kesehatan dan berhati-hati, jaga tubuh agar tetap sehat, sementara yang sakit lakukan isolasi diri agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain dan segera berobat ke fasilitas kesehatan atau dokter. 

Dengan kondisi fisiknya yang masih kuat pemuda memiliki peluang dalam menghadapi fase sulit serangan virus ini, kaum muda dapat memanfaatkan tenaganya untuk dapat mengedukasi masyarakat terkait pencegahan virus ini, turun langsung kelapangan membantu orang yang terdampak dan kegiatan sosial lainnya tentunya dengan memperhatikan SOP dan PROTOKOL yang ada agar tetap menjaga keselamatan.  

Kemudian saat ini pemuda yang memiliki banyak waktu luang disamping melakukan social distancing atau dengan hastagnya #DirumahAja dapat melakukan berbagai macam aktifitas positif melalui media dalam jaringan (daring), kaum muda dapat menuangkan ide kreatifitasnya melalui pemanfaatan teknologi yang dapat diterapkan sebagai media pendukung (support) kepada para medis/tenaga medis, dapat juga pemanfaatan media sosial dalam hal positif lainnya agar dapat menetralisir ketakutan yang ada dengan edukasi penyemangat agar hidup sehat dan bersatu saling tolong menolong dalam kebaikan walaupun dengan posisi #dirumahaja sehingga membangun energi positif dan optimisme, ke depan peran pemuda akan sangat diperlukan dalam mengisi waktu sesudah menghadapi virus ini dengan ide ide dan gagasannya agar Indonesia dapat kembali bangkit setelah pulih dari ganasnya akibat virus corona.

Oleh: Hasan Munadi 
(Anggota Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyyah Provinsi Jawa Barat)

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.