CIANJUR,[KC],- Plt. Bupati Cianjur H. Herman Suherman bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur hari ini menggelar rapat penyusunan program pelaksanaan pembelajaran tahun 2020-2021 pada masa pandemi Covid-19. Dalam kesempatan tersebut, Herman menegaskan bahwa pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di Kabupaten Cianjur masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
"Kami akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2020-2021," kata Herman di Gedung PGRI, Cikalongulon, Selasa (30/6/2020).
Meskipun demikian, Herman mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur terus mempersiapakan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur tengah mempersiapkan program dan skema belajar mengajar menyesuaikan protokol kesehatan seperti pembagian jadwal belajar mengajar.
"Persiapan demi persiapan tengah dilakuan khususnya dalam penerapan protokol Covid-19, seperti menyediakan tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan di setiap sekolah. Kami berharap agar protokol ini nantinya diterapkan juga pada siswa dan guru di sekolah untuk pakai masker, jaga jarak, dan tadi juga sudah disebutkan jadwal belajar mengajar dibagi menjadi beberapa bagian. Saat ini, masih tetap belajar di rumah dengan bantuan dan pengawasan guru secara online," jelas Herman.
Setelah dipastikan masuk dalam kategori zona biru, Pemkab Cianjur terus melakukan berbagai persiapan pelaksanaan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Salah satunya pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di Sekolah.
Kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di Kabupaten Cianjur sempat terhenti lebih dari tiga bulan akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini memaksa kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah.
Sementara itu sebagian pelajar dan orang tua siswa di Cianjur berharap kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan. Mereka meminta kepada Bupati untuk segera kembali membuka sekolah-sekolah. Meski ada juga yang masih khawatir protokol kesehatan sulit diterapkan pada anak-anak.
"Jenuh ingin sekolah lagi pa, mudah-mudahan korona cepat berlalu. Kangen belajar dengan anak-anak," tulis akun facebook Rini Putri di kolom komentar akun pribadi Herman Suherman.
"Usul kalau boleh sekolah tetap berjalan tapi sistem ganjil genap. Tanggal ganjil SD kelas 1, 2, 3. Tanggal genap SD kelas 2, 4, 6. SMP dan SMA tanggal ganjil kelas 1, 2 dan genap kelas 3 dan bangku sekolah seperti bangku kuliah satu kursi tapi jarak antar kursi satu meter ameh te budak dei kanu pelajaran barudak," tulis akun facebook Firman Mulyawan II. [KC.08]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.