Program Respon Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Barat

 

CIANJUR,[KC],-Gempa berkekuatan 5,6 skala Richter melanda daerah pegunungan di Jawa Barat pada 21 November 2022, lebih dari 22.000 rumah hancur dan lebih dari 58.000 orang mengungsi, mereka membutuhkan akses ke layanan kesehatan reproduksi. Sebagai bentuk respon terhadap situasi tersebut, Tim Humanitarian PKBI Jawa Barat membentuk tim khusus untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana dalam pemenuhan kebutuhan pelayan kesehatan yang memadai terutama kesehatan reproduksi.

PKBI Jawa Barat bekerjasama dengan Puskesmas Warungkondang,   mendirikan “Tenda Kesehatan Reproduksi” bertempat di GOR Sehati Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang.  Telah melayani 11.115 penerima manfaat (20% dari populasi yang terkena dampak), 175 orang pemeriksaan ibu hamil, dan 28 orang ibu hamil melakukan persalinan di tenda Kesehatan Reproduksi,   selama periode  21 November 2022 – 8 April 2023. 

Tenda Kesehatan Reproduksi PKBI memberikan  Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) dalam situasi bencana yaitu berupa pencegahan kekerasan seksual dan merespon kebutuhan penyintas, pencegahan penularan dan pengurangan rasa sakit dan kematian akibat HIV dan IMS lainnya, pencegahan peningkatan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi dan pelibatan remaja, pemantauan dan pelayanan kesehatan balita, serta pelayanan terhadap kesehatan lansia.  Pelayanan tersebut diberikan dalam bentuk statis (di tenda Kesehatan Reproduksi) dan mobile (mengunjungi tempat penerima manfaat). 

PKBI bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), UNFPA, RSUD  Kab. Cianjur, Kementerian perlindungan Perempuan dan Anak, Americares, IDEP Foundation, Dinas Kesehatan Cianjur, dan Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang. 

Kolaborasi di lapangan antara PKBI Jawa Barat, UPTD Puskesmas  Warung Kondang, dan Desa Sukawangi membuka peluang dan potensi salah satunya adalah terbentuknya posyandu remaja, serta meningkatnya layanan persalinan di PKM Warungkondang selama masa respon bencana.  Semoga apa yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan meringankan beban bagi masyarakat yang terdampak  terutama dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi. [KC.05]**