CIANJUR, [KC],- Curah hujan yang intens beberpa hari ini menyebabkan terjadinya longsor yang terjadi di 10 titik berbeda yang tersebar di tujuh kecamatan dan beberapa rumah mengalami kerusakan dan beberapa akses jalan tertimbun material longsor, demikian disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya.
"Dari data yang terhimpun Pusdatin BPBD Kab. Cianjur ada 10 titik, terjadi di Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Pasirkuda, Naringgul, Cikadu, Sindangbarang, dan Agrabinta," kata dia.
Menurutnya longsor paling parah terjadi di Kecamatan Cikadu, dimana delapan rumah rusak dan terjadi retakan tanah. Sementara itu di enam kecamatan lainnya longsor menutup akses jalan desa.
"Kebanyakan longsor ke jalan dan menurut akses jalan. Untuk yang di Cikadu longsor menyebabkan delapan rumah rusak," kata dia.
Asep menuturkan pihaknya sudah menerjunkan relawan tanggap bencana (Retana) untuk melakukan penanganan pasca-longsor. "Ada yang melakukan pendataan, dan sebagian melakukan penanganan material longsor yang menutup jalan," kata dia.
"Kami imbau warga untuk tetap waspada di tengah intensitas hujan yang tinggi ini," tambahnya.
Di Kelurahan Bojongherang dilaporkan bangunan tiga lantai roboh dan menimpa bangunan di sampingnya. Seorang warga sempat tertimbun dalam kejadian tersebut, namun beruntung korban berhasil selamat.
"Selain di selatan. Ada juga bencana di wilayah kota. Bangunan roboh menimpa rumah di sampingnya. Tapi korban berhasil selamat, hanya mengalami luka ringan," tuturnya.
Sementara itu sebagai upaya pencegahan dan tanggap darurat saat ini Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat menempatkan alat berat di titik-titik rawan longsor di wilayah selatan.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Kamis kemarin mengatakan, beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah Cianjur terjadi bencana alam banjir, longsor, dan pohon tumbang. Bencana yang banyak terjadi di wilayah selatan itu, muncul seiring tingginya curah hujan yang turun.
"Kami sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiagakan alat berat di wilayah selatan tepatnya di Kecamatan Sukanagara, agar saat terjadi bencana dapat langsung digunakan," kata dia
Herman menjelaskan, setiap musim penghujan di wilayah selatan kerap terjadi bencana alam longsor yang menutup sebagian besar landasan jalan. Akibatnya, aktivitas warga terutama perekonomian terhambat karena akses jalan terputus sementara. Ada pun alat berat yang telah disiagakan adalah backhoe, dump truck, dan beberapa jenis alat berat lainnya. [KC.10]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.