HEADLINE
---

Bedah Buku "Studi Ilmu Al-Qur'an Pendekatan Analitik"


CIANJUR [KC],- Kegiatan bedah buku "Studi Ilmu Al-Qur'an: Pendekatan Analitik" sukses diselenggarakan di Masjid Agung Cianjur (13/9), Jumat siang ini, usai shalat Jumat. Acara ini mendapat perhatian  dari kalangan akademisi, tokoh agama, dan masyarakat, dengan dihadiri oleh sekitar 50 peserta.

Di hadapan undangan dan peserta yang berjumlah 50-an orang, dalam sambutan pembukaannya Sekum DKMAC mengatakan, bahwa masa kepengurusan DKMAC, baru kali ini memfasilitasi pelaksanaan acara bedah buku yang lazimnya dilaksanakan di lembaga pendidikan tinggi. Atas nama pengurus DKMAC, ia berterimakasih kepada penulis buku yang juga adalah ketua bidang imarah DKMAC yang telah berusaha memakmurkan masjid agung ini melalui kegiatan bedah buku. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Rudi Ahmad Suryadi, kepada para undangan dan peserta yang hadir. 

Dalam pengantarnya, penulis buku, Nanang Gojali mengungkapkan bahwa buku Studi Ilmu Alquran adalah buku ketiga yang terbit selama ia masih dalam proses recovery dari sakit stroke yang dideritanya. Dan buku yang ke 13 selama ia menjadi dosen di IAIN Cirebon dan UIN SGD Bandung. 

Secara singkat Penulis buku yang juga pembina NGABAR, menjelaskan bahwa yang penting dibedah dari buku itu adalah anak judul dari judul buku, yaitu pendekatan analitik. Soal konstruksi teori-teori Ilmu Alquran yang ada dalam buku tersebut sudah relatif memiliki tingkat keajegan ilmiah. Bedah buku fokusnya pada kajian analitik dan komentator-komentar penulis atas konsep-konsep teoritik keilmuan Alquran yang dikutip dari sejumlah referensi otoritatif. 

Sebagai pembedah tunggal, Dr. Rudi Ahmad Suryadi banyak memberikan saran dan masukan konstruktif kepada penulis yang diakuinya sebagai guru. Ia begitu detil dan komprehensif menyampaikan teori analisis untuk Studi Ilmu Alquran. Menurutnya, buku ini "luar biasa", karena pada umumnya pendekatan analitik ditemukan dalam kitab- kitab tafsir, bukan pada Ilmu Alquran. Buku ini relatif baru karena pendekatan analitik digunakan justru pada teori-teori Ilmu Alquran. 

Ada dua orang yang  pada acara Debuk tadi. Yaitu Kiai Deden Ahmad Syuja'i, pimpinan Pesantren Al Hikam Maleber dan Kak Mal, pengasuh pesantren agribisnis Daaru Zamzam Gunung Padang. Kiai muda Deden menyarankan untuk digagas terbitnya buju Tafsir Hermeunetik. Sementara Kak Mal menyarankan perlunya digagas buku Living Quran. Saran berharga dari kedua tokoh Kiai itu dipertimbangkan oleh penulis dan pembedah untuk ditindaklanjuti. 

Acara bedah buku yang menurut beberapa orang yang hadir sangat menarik tapi waktunya tidak memadai itu, ditutup menjelang adzan Ashar. [KC.04]**

Also Read:
Post a Comment
Close Ads