BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Gempabumi Berkekuatan 5.0 Guncang Wilayah Bandung Raya, Sejumlah Bangunan Rusak dan Masyarakat Diminta Waspada


CIANJUR [KC],-
Wilayah Bandung Raya diguncang gempabumi berkekuatan magnitudo 5.0 pada pukul 09.41 WIB. Guncangan yang terasa cukup kuat selama 3-5 detik membuat warga panik, terutama di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, hingga Garut dan Cimahi. Getaran gempa tersebut juga dirasakan di sejumlah daerah penyangga lainnya.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat pada koordinat 7.19 LS dan 107.67 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Gempabumi ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang berpotensi merusak bangunan, namun BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami.

Laporan awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa sejumlah rumah warga di Kecamatan Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung, mengalami kerusakan. Beberapa rumah roboh di bagian dinding, langit-langit, pagar, dan bagian lain dengan kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat. Fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, dan kantor polisi di wilayah Kabupaten Bandung juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung, dan BPBD Kabupaten Bandung Barat bersama lintas instansi lainnya telah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan darurat. Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyatakan bahwa saat ini prioritas utama adalah menyelamatkan warga yang terdampak dan memastikan tidak ada korban jiwa.

“Kami masih terus melakukan monitoring di lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan keselamatan warga. Hingga saat ini, belum ada laporan signifikan mengenai korban jiwa, namun kami tetap memprioritaskan penanganan warga yang terdampak langsung,” ujar Abdul Muhari dalam siaran pers yang dirilis hari ini.

Gempabumi dengan mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal ini dirasakan di berbagai wilayah Bandung Raya dan sekitarnya. Di Kota Bandung, sejumlah warga dilaporkan berhamburan keluar dari bangunan untuk mencari tempat yang aman. Aktivitas perkantoran dan sekolah sempat dihentikan sementara untuk memastikan keselamatan penghuninya.

BMKG juga melaporkan bahwa setelah gempa utama, beberapa gempa susulan dengan magnitudo kecil, antara 2.0 hingga 2.4, terjadi di sekitar pusat gempa. Abdul Muhari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan. “Kami meminta masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada. Pastikan selalu mendapatkan informasi yang valid dari lembaga resmi seperti BMKG atau BNPB, dan jangan mudah percaya pada isu atau informasi yang belum terverifikasi,” tegas Abdul Muhari.

Sebagai langkah antisipatif terhadap potensi gempa susulan, BNPB mendorong masyarakat untuk membuat alat peringatan dini sederhana, seperti susunan kaleng-kaleng bekas yang diisi dengan batu kecil. Alat ini dapat menjadi tanda awal terjadinya gempa ketika kaleng-kaleng tersebut jatuh dan menghasilkan suara berisik.

Abdul Muhari juga mengingatkan pentingnya pembangunan bangunan yang tahan gempa, terutama di wilayah yang berada dekat dengan jalur sesar aktif. “Gempabumi tidak secara langsung menyebabkan korban jiwa, namun bangunan yang tidak tahan gempa bisa menimbulkan ancaman serius. Pemerintah bersama masyarakat harus lebih memperhatikan konstruksi bangunan agar sesuai dengan standar keamanan,” ujarnya.

Abdul Muhari menekankan bahwa BNPB akan terus memperbarui informasi mengenai perkembangan situasi dan dampak gempabumi ini secara berkala. “Kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa semua kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi dan proses pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran,” pungkasnya. [KC.11]**

Comments1

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.