CIANJUR,[KC],- Sebanyak 23 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang melanda wilayah tersebut. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Sukmana Wijaya, mengungkapkan bahwa kondisi kekeringan ini telah berdampak luas pada kehidupan masyarakat.
Berdasarkan hasil pemantauan BPBD, sekitar 21.707 jiwa dari 7.009 kepala keluarga (KK) di 23 desa tersebut kini mengalami kesulitan mengakses air bersih. "Sumber air utama seperti sumur sudah dua bulan lebih mengering," tambahnya.
"Bencana kekeringan saat ini memang sedang terjadi di beberapa wilayah, termasuk di Kecamatan Cibeber, Cugenang, Cilaku, dan beberapa kecamatan lainnya di bagian timur Cianjur," kata Asep dalam keterangannya kepada media, Rabu (4/9/2024).
Menurut Asep, meskipun krisis air bersih terjadi di 23 desa, tidak semua wilayah dalam desa tersebut mengalami dampak yang sama. "Krisis air bersih ini tidak merata di seluruh wilayah desa, tetapi terjadi di beberapa bagian tertentu," jelasnya.
Sebagai langkah tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengirimkan bantuan air bersih ke daerah-daerah yang paling terdampak, seperti di Kecamatan Cibeber dan Cugenang. Bantuan air bersih disalurkan melalui mobil tangki ke kantong-kantong kekeringan untuk meringankan beban warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Asep juga mengimbau kepada masyarakat yang wilayahnya terdampak untuk segera melaporkan kebutuhan air bersih kepada BPBD melalui perangkat desa setempat. "Kami minta warga segera melapor melalui pihak desa, agar bisa segera kami tindaklanjuti ke PDAM dan PMI untuk distribusi air, karena BPBD sendiri tidak memiliki truk tangki air," kata Asep.
Sebelumnya, beberapa warga di desa terdampak seperti Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, dan Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, terpaksa menggunakan air sungai yang keruh dan tercemar untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan kakus (MCK). Hal ini terjadi karena sumber air bersih sudah tidak mencukupi akibat kemarau yang berkepanjangan.
BPBD Cianjur berupaya untuk memastikan distribusi air bersih yang efektif dengan terus memantau wilayah yang terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Diharapkan, dengan langkah cepat ini, kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi dan krisis air bersih dapat diatasi.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memanfaatkan sumber air yang ada dengan bijaksana selama masa kekeringan ini berlangsung. [KC.10]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.