Tb. Mulyana menyatakan bahwa, "Dulu, bawang merah bukanlah komoditas yang dikenal di Cianjur, namun setelah melalui kajian mendalam dan uji coba, hasilnya sangat baik. Kini, kami berada di tahap pengembangan produksi bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, baik untuk konsumsi maupun benih."
Komoditas bawang merah yang dikembangkan ini adalah jenis "batu ijo", yang cocok untuk ditanam di dataran tinggi seperti Sukanagara (5 hektar) dan Campakamulya (2 hektar) serta di dataran rendah seperti Cilaku (5 hektar) dengan varian yang sesuai dengan kondisi lokal. Data menunjukkan bahwa bawang merah adalah komoditas yang produktif dan cepat panen, dan dari satu hektar lahan dapat dihasilkan delapan ton bawang merah dengan masa tanam lima puluh hari.
Tb. Mulyana juga menjelaskan bahwa untuk mendukung perluasan lahan dan peningkatan produktivitas bawang merah di Kabupaten Cianjur, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengalokasikan anggaran khusus melalui dinas terkait. Melalui stabilitas harga pangan, upaya ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pasar lokal, meningkatkan pendapatan petani, dan mengendalikan inflasi. [KC.05]***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.