BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Kantor Desa Padaluyu Cikadu Disegel Warga Tuntut Kades Mundur


KABARCIANJUR
- Kantor Kepala Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur disegel oleh ratusan warga. Mereka kecewa dengan kinerja kepala desa (Kades) yang diduga menyalahgunakan dan tidak menjalankan program berdasarkan anggaran dana desa (DD). 

Dalam aksi yang dilakukan secara bersama-sama tersebut warga juga menuntut agar kepala desa mundur dari jabatannya.

Berdasarkan rekaman video yang beredar, terlihat warga menyegel kantor desa dengan menutup setiap pintu masuk menggunakan papan kayu. Bahkan warga juga sempat memberikan gambar tanda silang di setiap pintu menggunakan cat semprot.

Camat Cikadu Budiman, membenarkan adanya aksi warga yang menyegel kantor desa. Ia menyebut awalnya Forum Pimpinan Kecamatan (Forkompicam) Cikadu menjadwal audiensi antara masyarakat dengan Kepala Desa Padaluyu pada Senin (30/12/2024) pagi.

"Tapi sesuai dengan jadwal ternyata kepala desa tidak hadir, alasannya sedang di Bogor. Mungkin karena kecewa masyarakat yang hadir melampiaskan dengan menyegel kantor desa dengan menggunakan kayu," katanya.

Kendati gagal menghadirkan kepala desa untuk audiensi, pihaknya akan mengagendakan ulang audiensi antara masyarakat desa dengan kepala desa.

"Secepatnya kita akan agendakan audiensi ulang, karena masyarakat menuntut agar kepala desa bisa menjelaskan apa alasannya DD tidak diaplikasikan dan masyarakat menganggap banyak program yang tidak berjalan dan belum dijalankan oleh kepala desa," jelasnya.

Camat mengakui jika hasil dari monitoring pihak kecamatan, ada beberapa program fisik dan nonfisik yang belum dijalankan.

"Kesepakatan waktu itu, kepala desa akan menuntaskan semua pekerjaan fisik dan nonfisik yang bersumber dari Dana Desa. Batas waktunya Selasa (31/12/2024)," katanya.

Terkait adanya tuntutan mundur kepala desa, pihaknya mengaku sudah berkomunikasi. Namun kepala desa menyebut akan pikir-pikir terlebih dahulu.

"Tadi sudah dihubungi lewat telepon, katanya mau pikir-pikir dulu apakah lanjut atau mundur dari jabatannya. Kalau untuk memberhentikan harus ada proses dan tahapan yang dilalui, tidak bisa kegitu saja dilakukan. Kecuali atas kemauan dan kesadaran sendiri mengundurkan diri," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu,  Ahmad Yuda, membantah segala tuduhan terkait dirinya tidak menjalankan tugas sebagai kepala desa dan diduga melakukan penyimpangan anggaran dana desa.

"Tuduhan itu tidak benar. Selama dua tahun menjabat saya sudah bekerja semaksimal mungkin. Bahkan ada pembangunan yang lebih dari anggaran, saya gunakan dana sendiri dan dibantu swadaya agar akses jembatan bisa digunakan untuk jangka panjang," kata dia.

Dia menegaskan jika anggaran yang belum disalurkan digunakan oleh perangkat desanya.

"Untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah saya cairkan dan dititipkan di perangkat. Tapi ternyata tidak dibagikan. Termasuk anggaran lainnya pun begitu. Dan perangkat tersebut mengundurkan diri beberapa pekan lalu tanpa sepengetahuan saya," kata dia.

"Jadi tidak benar saya yang menyalahgunakan anggaran. Apalagi saya dituduh menyelewengkan dana sampai Rp 800 juta, sedangkan anggaran DD Padaluyu itu hanya Rp 1 M lebih. Mana mungkin itu terjadi. Itu jelas tuduhan, saya akan proses hukum yang membuat tuduhan tersebut," tambahnya.

Dia mengaku akan tetap bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan fisik yang bersumber dari Dana Desa dan melakukan pengembalian dana yang terpakai oleh perangkatnya.

"Saya tetap akan bertanggungjawab. Perangkat saya juga sudah menjaminkan rumahnya untuk mengganti uang yang dia pakai. Untuk pekerjaan fisik, saya targetkan besok selesai," tuturnya.

Yuda juga menegaskan dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai kepala desa. "Saya akan mengabdikan diri untuk Desa Padaluyu, meski ada tuntutan saya untuk mundur dari jabatan kepala desa. Karena mereka yang menuntut itu tidak semua mewakili masyarakat Padaluyu," tegasnya.

Sejumlah warga berupaya menyegel kantor Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur dengan memasang papan kayu di depan pintu kantor.

. Daftar Pemilih di Padaluyu ada 3.000 orang, dan yang demo kurang dari 200 orang, itu tidak mewakili masyarakat secara keseluruhan," pungkasnya. [KC.02]**

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.