BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Update Bencana Cianjur Selatan : 2760 Jiwa Terdampak dan 439 Rumah Rusak Berat


CIANJUR [KC],-
Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Cianjur pada 3-4 Desember 2024 telah menimbulkan dampak signifikan di 18 kecamatan. Hingga 6 Desember 2024 pukul 18.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan bahwa proses penanganan terus dilakukan secara intensif.

18 kecamatan yang terdampak adalah Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Cikadu, Cikalongkulon, Cilaku, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menjelaskan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan longsor tinggi di kawasan selatan Cianjur mengalami dampak paling parah. Akses jalan yang terputus akibat longsor menjadi salah satu tantangan utama dalam mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak.

Berdasarkan Infografis yang dikeluarkan BPBD Cianjur Sebanyak 439 rumah mengalami kerusakan berat akibat banjir dan tanah longsor, membuat penghuninya kehilangan tempat tinggal. Selain itu, 357 rumah berada dalam kondisi terancam karena berada di wilayah rawan longsor yang masih berisiko. Sebanyak 484 rumah juga sempat terendam banjir, meskipun sebagian besar kini telah dihuni kembali oleh 1395 jiwa karena kondisi banjir di beberapa wilayah telah surut.

Sebanyak 2760 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini, dengan 777 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tragisnya, bencana ini juga merenggut tiga korban jiwa—dua di antaranya akibat tertimbun longsor, sementara satu lainnya terbawa arus banjir. Selain itu, satu korban mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat.

Dampak bencana ini juga sangat dirasakan pada infrastruktur publik. Sebanyak 83 titik jalan mengalami kerusakan, mengganggu akses transportasi dan distribusi bantuan ke wilayah terdampak. Kerusakan pada sembilan jembatan turut memperparah situasi, memengaruhi mobilitas masyarakat dan pengiriman logistik. Selain itu, empat saluran irigasi yang rusak mengakibatkan terganggunya pengairan untuk lahan pertanian, berpotensi memengaruhi ketahanan pangan di wilayah tersebut. [KC.10]***

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.