Dinkes Cianjur Imbau Apotek dan Toko Kimia Selektif dalam Penjualan Alkohol

KABAR CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mengeluarkan peringatan keras kepada pengelola apotek dan toko bahan kimia agar lebih selektif dalam menjual alkohol murni. Langkah ini diambil guna mencegah penyalahgunaan alkohol sebagai bahan dasar miras oplosan yang telah merenggut banyak korban jiwa.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, dr. Frida Laila Yahya, menegaskan pentingnya pengawasan dalam penjualan bahan kimia, terutama alkohol murni. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kejadian terbaru yang menewaskan seorang anak jalanan di Kecamatan Sindangbarang akibat konsumsi miras oplosan.

"Kami mengimbau pemilik apotek dan toko bahan kimia untuk lebih berhati-hati dalam menjual alkohol murni. Jika ada pembelian dalam jumlah besar dengan alasan yang tidak jelas, sebaiknya ditolak atau dikonfirmasi lebih lanjut," ujar dr. Frida pada Kamis (13/2).

Dinkes Cianjur juga berencana memperluas sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan bahan kimia kepada berbagai pihak, termasuk para pemilik apotek, toko bahan kimia, serta masyarakat umum. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi risiko jatuhnya korban akibat miras oplosan.

"Kami akan bekerja sama dengan aparat kepolisian dan instansi terkait untuk mengawasi distribusi bahan kimia berbahaya, termasuk alkohol murni, agar tidak digunakan untuk hal-hal yang berbahaya," tambahnya.

Dalam sepekan terakhir, dua insiden miras oplosan berbahan dasar alkohol murni di Cianjur telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan tujuh lainnya harus menjalani perawatan medis. 

Kasus pertama terjadi di Kecamatan Mande, di mana sembilan orang tewas setelah mengonsumsi miras oplosan berbasis alkohol 96 persen yang dibeli secara daring. Kasus kedua menimpa seorang anak jalanan di Kecamatan Sindangbarang, yang ditemukan tewas setelah menenggak alkohol murni 70 persen bersama lima orang lainnya.

Dinkes Cianjur meminta masyarakat untuk lebih waspada dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi penyalahgunaan bahan kimia. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.[KC-15-ZAHRA]***